ketahuilah wahai hari..
aku terombang-ambing dalam ketidakpastian..
lama..
lumayan lama...
lalu aku hanyut dan terdampar di sini...
pilu tak tiada tara..pilihan yang menjerumuskan mungkin...
menantang masalah adalah maut untuk ku...sadari seperti apa wujud ku..setulus hati,tak jua dapati yang pasti...
harusnya,mungkin aku tak perlu mengikuti naluri,yang sedang d ambil alih oleh ego..dimana emosi berkecamuk melaluinya...
kelemahanku,bak berlian di kubangan...itu pandangan mereka....
layaknya sebuah miniatur,tak lebih dari sebuah pajangan,berjejeran haru biru...
tersudut,terhimpit,terjatuh,berdiri lalu terinjak...
mencoba hengkang dari kedaulatan miskin wibawa...yang menjalani peran sebagai penguasa kebaikan...
penguasa dunia nan kejam...nurani terbawa arus glora dunia,,,gemerlap, namun sungguh mematikan...
diam tercemoohkan..bersuara namun terasing..diam lagi lalu terinjak, dan berlalu..
semesta nan indah penuh kepalsuan...
tak tau berapa lama..masih tetap begini,sebagai sebuah miniatur...di mayoritas penguasa berkedaulatan dunia,tak betoleran...pembenar nan sejati,menjatuhkan sang minoritas..lalu menang sebagai pecundang....
jengah,terjerumus di kerumunan fanatik...pemilik logika jengkalan...tak bernurani....
aku ingin kembali pada hulu ,dimana aku bermulai...seadanya, tapi sempurna hati...tak ego akan dunia,silau dan fanatik pada kuasa...
MANUSIA
makhluk kerdil yang sama bagi sang PENCIPTA...
tapi masih melambung akan keangkuhan..
memeihara arogansi ....
_Magenta_