Dalam mempelajari Filsafat Geografi, seorang geograf harus mengetahui dan yakin bahwa geografi yang dipelajari nya itu merupakan sebuah ilmu, agar tidak ada keraguan dalam menjawab pertanyaan bahwa geografi merupakan suatu ilmu atau tidak.
Pengetahuan yang diperoleh melalui proses berpikir yang teratur dan sistematis dikenal sebagai produk kegiatan penelitian ilmiah atau penelitian yang memenuhi syarat keilmuan. Kegiatan berpikir teratur dan sistematis mengantar kita dalam memasuki dunia keilmuan. Sebuah gejala di muka bumi misalnya, sebagai sebuah fakta, terjadi secara beraturan dan tidak terjadi secara kebetulan karena dapat dijelaskan dalam kerangka konsep keilmuan. Siklus hidrologi merupakan contoh gejala alam yang berlangsung secara teratur dan sistematis.
Dalam konteks kegiatan penelitian, mengenali sebuah fakta, merumuskan masalah, menyusun hipotesa, melakukan analisis dan menarik kesimpulan merupakan contoh proses berpikir teratur dan sistematis. Menurut Sandy (1973) hal tersebut adalah ciri sebuah ilmu termasuk ilmu geografi. Sebuah kesimpulan penelitian mencerminkan “pengetahuan” yang dihasilkan dari rasa “ingin tahu” (curiousity) yang diungkap dalam kalimat pertanyaan penelitian (research question).
Untuk mengetahui bahwa geografi merupakan suatu disiplin ilmu, kita harus dapat menjawab sebuah pertanyaan bagaimana menjelaskan geografi sebagai bidang ilmu yang dapat disejajarkan dengan bidang bidang ilmu lainnya ? Untuk menjawab hal itu maka akan ditelaah secara singkat bagaimana tentang ontologi ilmu, epistemologi ilmu dan axiologi ilmu, yang merupakan syarat geografi dapat dikatakan sebuah ilmu.
- Ontologi Ilmu
Apa yang ingin diketahui atau apa yang menjadi bidang telaah ilmu merupakan pertanyaan dasar ontologi. ontologi terkait dengan objek. dan objek kajian dalam geografi yaitu :
-Material, mengkaji tentang geosfer terkait dengan 9 lapisan bumi.
-Formal, terkait dengan ruang atau region
- Epistimologi
- Axiologi
axiologi terkait dengan kegunaan sebuah ilmu