Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau yang letaknya sekitar 188 Km dari Ibu Kota Provinsi Riau yaitu Pekanbaru. Kota Dumai masih berusia 13 tahun, usia yang masih terbilang muda. Dumai terletak pada deretan tepi pantai timur Sumatera, yang dijadikan pelabuhan sebagai akses gerbang keluar masuk menuju Riau Kepulauan juga Malaysia dan Singapura. Kawasan Dumai sangat strategis untuk dijadikan kawasan pengembangan perdagangan internasional, karena Dumai berada di kawasan lintas perdagangan internasional Selat Melaka. Sejak beberapa tahun Kotamadya Dumai telah mengajukan usulan sebagai kawasan perdagangan bebas/Free Trade Zone. Pemerintah RI sedang menyempurnakan produk hukum yang disebut UU kawasan FTZ. Pelabuhan Dumai terdiri dari 9 unit, 4 unit dimilki Chevron dan 5 unit milik pemerintah. Sepanjang daerah pantai Dumai terdapat beberapa pabrik minyak dan pengolahan minyak dengan kapasitas 170.000 barrel per hari dan dapat menampung 850.000 barrel minyak per hari. Dumai juga disebut sebagai gerbang ekspor minyak Indonesia. Pada saat ini aktivitas ekspor gas sejumlah USD 426.123 juta per tahun.
Menurut situs resmi pemerintah Dumai, secara Geografis Dumai berada pada posisi antara 1010.23".37' - 1010.8".13' bujur timur dan 10.23".23' - 10.24".23' lintang utara.Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 Km2. Iklim di Dumai adalah iklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemaraua. Suhu udaranya rata-rata antara 21 - 35 0C dan rerata curah hujan antara 100 - 300 mm. Dumai sebagian terdiri dari dataran rendah di bagian utara dan di sebelah selatan sebagian adalah dataran tinggi. Kondisi tanahnya mayoritas berupa tanah rawa yang bergambut dengan kedalaman antara 0 - 0,5 m. Struktur tanah umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan endapan, alluvial dan tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Hal ini yang menyebabkan di Beberapa daerah di Dumai tidak memiliki sumber air yang bagus. Air yang berwarna merah kecoklatan seperti Teh, dan terkadang jika air Pasang naik, maka air sumur pun menjadi asin. Sebuah masalah serius yang harus di tangani karena jika kemarau tiba, akan terjadi kelangkaan air di beberapa daerah di Kota Dumai.
Di Dumai, banyak terdapat perkebunan kelapa sawit, hal ini menjadi salah satu penyebab kota Dumai terasa panas. karena sebagaimana kita ketahui Kelapa sawit menyebabkan Kerakusan unsur hara dan air tanaman monokultur seperti sawit, dimana dalam satu hari satu batang pohon sawit bisa menyerap 12 liter (hasil peneliti lingkungan dari Universitas Riau). Hal ini dapat menyebabkan Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi menyebabkan terjadinya perubahan pada unsur-unsur iklim lainnya, seperti naiknya suhu air laut, meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya pola curah hujan dan tekanan udara yang pada akhirnya mengubah pola iklim dunia. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Perubahan Iklim.
Tidak hanya itu, Dumai sebagai kota Industri yang sering di sebut sebagai "Kota Minyak" memiliki 3 Perusahaan Industri besar seperti PT.Chevron Pacific Indonesia yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian PT.Pertamina yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri serta disusul oleh industri pengolahan minyak sawit (CPO) PT. BKR (Bukit Kapur Reksa).Selain itu Dumai juga memiliki Industi skala kecil seperti Kawasan Industri Dumai (KID) di Pelintung, Kawasan Industri Lubuk Gaung, Kawasan Industri Dock Yard, Kawasan Industi Bukit Kapur dan Kawasan Industri di Bukit Timah.
Berdasarkan background tersebut, bukan suatu hal yang aneh lagi jika Kota Dumai menjadi seperti yang kita lihat saat ini. Banyak Polusi akibat Perusahaan Industri, Polusi akibat Kabut asap pembakaran Lahan, Polusi Kendaraan alat berat yang Lalu lalang, benar-benar mengganggu kenyamanan kita bersama. Hanya saat ini diharapkan kesadaran masing-masing dari tiap individu untuk memulai menjaga kebersihan lingkungan nya, karena Lingkungan merupakan tempat kita melakukan kelangsungan hidup. Tetap menjaga Lingkungan Alam sekitar, karena sesungguhnya apa yang terjadi saat ini merupakan buah dari perbuatan yang kita tanam selama ini. Industri kota Dumai memang sebagai perekonomian bagi Dumai sendiri, namun kita sebagai warga Dumai tetap menjaga keasrian lingkungan kita, minimal mengurangi terjadinya kerusakan tempat tinggal kita. Karena Lingkungan yang bersih nan indah juga menciptakan kenyamanan tersendiri bagi kita.
Referensi :