Menurut Wina Sanjaya (2010) , salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.

Berdasarkan pernyataan di atas, bagaimanakah proses pendidikan yang seharusnya ? Agar tercapai tujuan pendidikan bagi guru dan siswa atau standar pendidikan. Tidak hanya itu, yang lebih memiriskan lagi yaitu keadaan dimana indikator yang menjadi standar sebuah pendidikan hanya berbasis nilai akhir, entah itu hasil ujian semester, ujian sekolah atau ujian nasional. Sementara siswa itu terkadang tidak menyadari dari mana nilai yang ia proleh itu.  Lalu kenyataan di lapangan, kemampuan siswa tak demikian. Siapa yang salah ? Guru, Siswa, Lembaga Pendidikan, kurikulum, Atau yang lain?  Potret dari para siswa atau mahasiswa yang memiliki paradigma tujuan ke sekolah tidak lagi menuntut ilmu melainkan memperoleh nilai sebagus-bagusnya dan mengesampingkan ilmu. Hal ini tentu saja  akan mengakibatkan rendahnya kemampuan daya saing pendidikan kita dengan pendidikan di luar negeri. 

Padahal Hakikat Proses Belajar Mengajar sendiri menurut Fathurrohman dan Sutikno (2010:8) , dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku yang aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.

Dalam Proses pembelajaran, hendaknya harus mencapai sebuah tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran ini bisa dilihat dari perubahan dari siswa setelah proses pembelajaran. Perubahan  seperti mencakup aspek tingkah laku, ilmunya yang bertambah, kecakapannya berkembang, intinya perubahan yang cenderung ke arah positif. Apabila hal ini sudah tampak pada siswa, maka tujuan pengajaran tercapai. Untuk menilai tercapai atau tidaknya tujuan ini, guru bisa mengadakan evaluasi.

Guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi , peran guru akan tetap diperluakan dalam proses pembelajaran. Teknologi yang hebat sekalipun yang dihadirkan melalui media pembelajaran , tetap tidak akan mampu menggantikan peran seorang guru. Untuk itu Fathurrohman dan Sutikno (2010:21-32) membahas tentang cara mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran. Dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ia menyatakan peran Guru sebagai sumber belajar yang menguasai materi pelajaran, sebagai fasilitator yang memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran, sebagai pengelola yang menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman,  sebagai demonstrator yang mampu menunjukkan sikap terpuji dan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih dipahami dan dihayati oleh siswa, sebagai pembimbing yang selalu membimbing siswanya menemukan berbagai potensi yang dimiliki sebagai bekal hidup mereka untuk mencapai tujuan yang menjadi harapan bagi orang tua dan masyarakat, sebagai motivator yang selalu memotivasi siswanya, dan juga sebagai evaluator yang menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan juga menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran tersebut. Apabila para guru sudah mampu menjalankan peran seperti yang tersebut di atas, maka kemungkinan besar tujuan pengajaran akan dicapai baik oleh guru dan siswa. Guru harus menyadari peran profesinya sebagai pendidik, yang bertugas tidak hanya sebagai penyampai materi, namun juga sebagai pembimbing, motivator, dll bagi siswanya. Guru harus memahami latar belakang siswa baik dari segi  sifat, kecerdasan, cara belajar, keluarga, ekonomi, dan orang tua. Guru juga tak harus memaksakan cara belajar sesuai metode yang ia senangi, tanpa memperhatikan latar belakang kemampuan siswanya. Untuk itu seorang guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan berbagai metode mengajar yang bervariasi. Guru juga harus menanamkan kepada para siswa nya untuk tidak menjalankan proses belajar hanya berorientasi nilai. Hal ini juga perlu dukungan orang tua yang tidak membiasakan menanyakan nilai anak, melainkan apa yang ia pelajari di sekolah. Jika demikian, persaingan pendidikan pasti akan berjalan sehat.

Pada dasarnya Guru dan Siswa sama-sama berperan dalam proses pembelajaran, juga sarana dan prasarana pendukung lainnya. Siswa juga butuh dukungan dari orang tua dan lingkungan yang bisa memotivasinya.  sarana dan prasarana juga harus memadai untuk membantu kelancaran proses jalannya kegiatan pembelajaran.  Apabila semua sudah seimbang, maka akan terwujudlah tujuan dari pembelajaran itu.

Menyorot masalah pendidikan tidak akan pernah ada habisnya, keberhasilan suatu proses pembelajaran di dalam sebuah pendidikan perlu peran guru, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah, sarana dan prasarana yang saling berinteraksi untuk menjalankan fungsinya. Semoga pendidikan di Indonesia bisa lebih maju dengan cara yang sehat dan seharusnya.

Referensi :

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Fathurrohman dan Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.

2 comments:

  1. Unknown says:

    Blog Yang Bagus - saya menyukai nya

    jangan lupa kunjungi juga yah blog aku

    Tanya Jawab Dapodik
    Tanya jawab dapodik 2020
    dapodik 2020
    dapodik

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

Total Pageviews

About Me

hanniyypurple.blogspot.com
View my complete profile

Playing Here..

Blogroll

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Created By Hn Hanniyy

Hn Chat's Room